Definisi Telematika
Di
dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Telematika. Kata telematika berasal dari
istilah dalam bahasa Perancis TELEMATIQUE yang merujuk pada bertemunya sistem
jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Istilah telematika merujuk pada
hakekat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan
dan konvergensi telekomunikasi, media dan informatika.
Istilah
Teknologi Informasi itu sendiri merujuk pada perkembangan teknologi
perangkat-perangkat pengolah informasi. Para praktisi menyatakan bahwa
TELEMATICS adalah singkatan dari TELECOMMUNICATION and INFORMATICS sebagai
wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah Telematics
juga dikenal sebagai {the new hybrid technology} yang lahir karena perkembangan
teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi
telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan
istilah konvergensi. Semula Media masih belum menjadi bagian integral dari isu
konvergensi teknologi informasi dan komunikasi pada saat itu.
Belakangan
baru disadari bahwa penggunaan sistem komputer dan sistem komunikasi ternyata
juga menghadirkan Media Komunikasi baru. Lebih jauh lagi istilah TELEMATIKA
kemudian merujuk pada perkembangan konvergensi antara teknologi TELEKOMUNIKASI,
MEDIA dan INFORMATIKA yang semula masing-masing berkembang secara terpisah.
Konvergensi TELEMATIKA kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan
teknologi digital atau {the Net}. Dalam perkembangannya istilah Media dalam
TELEMATIKA berkembang menjadi wacana MULTIMEDIA. Hal ini sedikit membingungkan
masyarakat, karena istilah Multimedia semula hanya merujuk pada kemampuan
sistem komputer untuk mengolah informasi dalam berbagai medium. Adalah suatu
ambiguitas jika istilah TELEMATIKA dipahami sebagai akronim Telekomunikasi,
Multimedia dan Informatika. Secara garis besar istilah Teknologi Informasi
(TI), TELEMATIKA, MULTIMEDIA, maupun Information and Communication Technologies
(ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya, namun sebagai definisi sangat
tergantung kepada lingkup dan sudut pandang pengkajiannya.
Pemahaman telematika
Menurut
Kerangka Kebijakan Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia,
disebutkan bahwa teknologi telematika merupakan singkatan dari teknologi
komunikasi, media, dan onformatika. Senada dengan pendapat pemerintah,
telematika diartikan sebagai singkatan dari tele = telekomunikasi, ma =
multimedia, dan tika = informatika..
Mengacu
kepada penggunaan dikalangan masyarakat telematika Indonesia (MASTEL), istilah
telematika berarti perpaduan atau pembauran (konvergensi) antara teknologi
informasi (teknologi komputer), teknologi telekomunikasi, termasuk siaran radio
maupun televisi dan multimedia. Dalam perkembangannya, teknologi telematika ini
telah menggunakan kecepatan dan jangkauan transmisi energi elektromagnetik,
sehingga sejumlah besar informasi dapat ditransmisikan dengan jangkauan,
menurut keperluan, sampai seluruh dunia, bahkan ke seluruh angkasa, serta
terlaksana dalam sekejap. Kecepatan transmisi elektromagnetik adalah (hampir)
300.000 km/detik, sehingga langsung dikirim begitu sampai, memungkinkan orang
berdialog langsung, atau komunikasi interaktif.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka
dapat disarikan pemahaman tentang telematika sebagai berikut:
1.
Telematika adalah sarana komunikasi jarak jauh melalui media elektromagnetik.
2.
Kemampuannya adalah mentransmisikan sejumlah besar informasi dalam sekejap,
dengan jangkauan seluruh dunia, dan dalam berbagai cara, yaitu dengan perantaan
suara (telepon, musik), huruf, gambar dan data atau kombinasi-kombinasinya.
Teknologi digital memungkinkan hal tersebut terjadi.
3.
Jasa telematika ada yang diselenggarakan untuk umum (online, internet), dan ada
pula untuk keperluan kelompok tertentu atau dinas khusus (intranet).
Pemanfaatan telematika
pemanfaatan
telematika sejauh ini menurut saya sudah merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari kehidupan manusia, bahkan sudah menjadi komoditas industri, bisnis
informasi, media dan telekomunikasi. Perubahan dalam teknologi telematika telah
merubah pola ekonomi, pola hidup dan cara melakukan bisnis secara signifikan.
Pemanfaatan internet dalam e-Business secara nyata dapat menekan biaya
transaksi bisnis dan memberikan kemudahan dalam melakukan diversifikasi
kebutuhan. Pemanfaatan internet dalam e-Government juga telah terbukti dapat
meningkatkan kinerja pemerintah didalam penyediaan informasi dan
penyelenggaraan layanan kepemerintahan kepada masyarakat dan kalangan bisnis.
Konsumen
secara mudah dapat melakukan pencarian dan perbandingan untuk mendapatkan
produk berkualitas tinggi dan dengan harga kompetitif
Perkembangan
telematika juga mempengaruhi pola dan fungsi pemerintah, dari semula bersifat
memiliki, mengembangkan dan mengoperasikan industri, berubah menjadi penentu kebijakan,
pemberi regulasi, pemantau dan pendorong perkembangan sektor industri
Telematika
sebagai peluang bisnis dilihat dari Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar
merupakan potensi pasar cukup besar bagi industri hardware telematika.
Sebagian
besar potensi tersebut menjadi pasar produk luar negeri, karena belum diimbangi
hasil produk dalam negeri yang memadai.
Kebutuhan
industri perangkat keras yang relatif padat modal menjadikan produk telematika
masih sangat tergantung kepada produk impor. Potensi pengembangan produk dan
pasar yang sangat besar belum dimanfaatkan dengan baik, padahal pengembangan
industri software telematika di dalam negeri akan mampu memperluas lapangan
kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat
Lemahnya
standardisasi dan sertifikasi produk piranti lunak dalam negeri menyebabkan
kualitas produk beragam yang membingungkan konsumen
Mengurangi
ketergantungan pada piranti lunak import akan sangat berarti dalam meningkatkan
kemampuan nasional untuk memanfaatkan telematika. Kelemahan Hukum dan
Perundangan serta ketidak relaan membayar lisensi dengan biaya mahal,
menyebabkan tingginya tingkat pelanggaran HAKI. Di IndonesiaTelematika juga
dapat digunakan sebagai penunjang usaha dan sebagai kata kunci dalam
peningkatan kapasitas UKM yaitu efisiensi serta peningkatan daya saing sehingga
telematika menjadi salah satu komponen utama dalam efisiensi dan peningkatan
daya saing, sebagai contoh dengan internet dapat memiliki akses langsung ke
sumber informasi dan pasar serta dengan aplikasi keuangan dapat mengelola
administrasi usaha secara baik dengan aplikasi produksi meningkatkan efisiensi
dan mutu seperti halnya email yang dapat meningkatkan kemudahan berkomunikasi
dengan mitra usaha dan pelanggan.
Pemanfaatan Telematika
*
Telematika sudah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia,
bahkan menjadi komoditas industri, bisnis informasi, media dan telekomunikasi
*
Perubahan (kemajuan) dalam teknologi telematika telah mentransformasikan pola
ekonomi, pola hidup dan cara melakukan bisnis secara signifikan
*
Pemanfaatan internet dalam e-Business secara nyata dapat menekan biaya
transaksi bisnis dan memberikan kemudahan dalam melakukan diversifikasi
kebutuhan
*
Pemanfaatan internet dalam e-Government juga telah terbukti dapat meningkatkan
kinerja pemerintah didalam penyediaan informasi dan penyelenggaraan layanan
kepemerintahan kepada masyarakat dan kalangan bisnis
*
Pemanfaatan internet dalam e-Health, e-Education, dan lain-lain secara nyata
telah memberikan nilai tambah bagi masyarakat
*
Pengaruh lebih jauh perkembangan telematika berimplikasi pada transformasi pola
ekonomi yang semula berorientasi pada “Supplier” kearah “Konsumen”.
*
Konsumen secara mudah dapat melakukan pencarian dan perbandingan untuk
mendapatkan produk berkualitas tinggi dan dengan harga kompetitif
*
Perkembangan telematika juga mempengaruhi pola dan fungsi pemerintah, dari
semula bersifat memiliki, mengembangkan dan mengoperasikan industri, berubah
menjadi penentu kebijakan, pemberi regulasi, pemantau dan pendorong
perkembangan sektor industri
Contoh Penerapan Telematika
Ragam
bentuk yang akan disajikan merupakan aplikasi yang sudah berkembang diberbagai
sektor, maka tidak menutup kemungkinan terjadi tumpang tindih. Semua kegiatan
dengan istilah work and play dapat menggunakan telematika sebagai penunjang
kinerja usaha semua usaha dalam semua sektor, sosial, ekonomi dan budaya.
Bentuk-bentuk tersebut adalah :
1. E-goverment
E-goverment
dihadirkan dengan maksud untuk administrasi pemerintahan secara elektronik. Di
Indonesia ini, sudah ada suatu badan yang mengurusi tentang telematika, yaitu
Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI). TKTI mempunyai tugas
mengkoordinasikan perencanaan dan mempelopori program aksi dan inisiatif untuk
menigkatkan perkembangan dan pendayagunaan teknologi telematika di Indonesia,
serta memfasilitasi dan memantau pelaksanaannya.
Tim
tersebut memiliki beberapa target. Salah satu targetnya adalah pelaksanaan
pemerintahan online atau e-goverment dalam bentuk situs/web internet. Dengan
e-goverment, pemerintah dapat menjalankan fungsinya melalui sarana internet
yang tujuannya adalah memberi pelayanan kepada publik secara transparan
sekaligus lebih mudah, dan dapat diakses (dibaca) oleh komputer dari mana saja.
E-goverment
juga dimaksudkan untuk peningkatan interaksi, tidak hanya antara pemerintah dan
masyarakat, tetapi juga antar sesama unsur pemerintah dalam lingkup nasional,
bahkan intrernasional. Pemerintahan tingkat provinsi sampai kabupaten kota,
telah memiliki situs online. Contohnya adalah DPR, DKI Jakarta, dan Sudin
Jaksel. Isi informasi dalam e-goverment, antara lain adalah profil wilayah atau
instansi, data statistik, surat keputusan, dan bentuk interaktif lainnya.
2. E-commerce
Prinsip
e-commerce tetap pada transaksi jual beli. Semua proses transaksi perdagangan
dilakukan secara elektronik. Mulai dari memasang iklan pada berbagai situs atau
web, membuat pesanan atau kontrak, mentransfer uang, mengirim dokumen, samapi
membuat claim.
Luasnya
wilayah e-commerce ini, bahkan dapat meliputi perdagangan internasional,
menyangkut regulasi, pengiriman perangkat lunak (soft ware), erbankan,
perpajakan, dan banyak lagi. E-commerce juga memiliki istilah lain, yakni
e-bussines. Contoh dalam kawasan ini adalah toko online, baik itu toko buku,
pabrik, kantor, dan bank (e-banking). Untuk yang disebut terakhir, sudah banyak
bank yang melakukan transaksi melalui mobile phone, ATM (Automatic Teller
Machine – Anjungan Tunai Mandiri) , bahkan membeli pulsa.
3. E-learning
Globalisasi
telah menghasilkan pergeseran dalam dunia pendidikan, dalri pendidikan tatap
muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka. Di Indonesia
sudah berkembang pendidikan terbuka dengan modus belajar jarah jauh (distance
lesrning) dengan media internet berbasis web atau situs.
Kenyataan
tersebut dapat dimungkinkan dengan adanya teknologi telematika, yang dapat
menghubungkan guru dengan muridnya, dan mahasiswa dengan dosennya. Melihat
hasil perolehan belajar berupa nilai secara online, mengecek jadwal kuliah, dan
mengirim naskah tugas, dapat dilakukan.
Peranan
web kampus atau sekolah termasuk cukup sentral dalam kegiatan pembelajaran ini.
Selain itu, web bernuansa pendidikan non-institusi, perpustakaan online, dan
interaksi dalam group, juga sangatlah mendukung. Selain murid atau mahasiswa,
portal e-learning dapat diakses oleh siapapun yang memerlukan tanpa pandang
faktor jenis usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya.
Hampir
seluruh kampus di Indonesia, dan beberapa Sekolah Menegah Atas (SMA), telah
memiliki web. Di DKI Jakarta, proses perencanaan pembelajaran dan penilaian
sudah melalui sarana internet yang dikenal sebagai Sistem Administrasi Sekolah
(SAS) DKI, dan ratusan web yang menyediakan modul-modul belajar, bahan kuliah,
dan hasil penelitian tersebar di dunia internet.
Bentuk
telematika lainnya masih banyak lagi, antara lain ada e-medicine, e-laboratory,
e-technology, e-research, dan ribuan situs yang memberikan informasi sesuai
bidangnya. Di luar berbasis web, telematika dapat berwujud hasil dari kerja
satelit, contohnya ialah GPS (Global Position System), atau sejenisnya seperti
GLONAS dan GALILEO, Google Earth, 3G, dan kini 4G, kompas digital, sistem
navigasi digital untuk angkutan laut dan udara, serta teleconference.
4. Pendukung/perangkat
apa saja yang digunakan dalam telematika
Interface
dalam telematika meliputi banyak hal,salah satu nya adalah video conference,
Layanan video conference merupakan layanan komunikasi yang melibatkan video dan
audio secara real time. Salah satu fitur yang terdapat pada interface
telematika seperti : Aplikasi Berbasis Web (berteknologi internet) yang tidak
perlu diinstall di setiap client dan bisa jalan di sistem operasi apapun (Open System).
Interface dalam telematika meliputi banyak hal,salah satu nya adalah video
conference, Layanan video conference merupakan layanan komunikasi yang
melibatkan video dan audio secara real time. Teknologi yang digunakan untuk
layanan video conference komersial pada awalnya dikembangkan di atas platform
ISDN (Integrated Switch Digital Network) dengan standar H.320.
Perangkat-perangkat
lainnya seperti : LCD Proyektor 79, Printer LazerJet/DeskJet/BubleJet 25 30,
Ploter 1 1, Scanner 4 5, Digitizer. Dari Aplikasi Keselamatan dan Keamanan
misalnya: SOS, Kontrol Jarak Jauh, Tracking Otomatis, dll. Aplikasi navigasi
informasi Trafiki, Cuaca, GPS, dll. Aplikasi komunikasi : Handfree, SMS dan
MMS, Video Call, dll. Hiburan : Musik, Video, Game, dll. Di bidang kesehatan
misalnya: Respon Kecelakaan, Rekam Medis, Manajemen Sumber Daya, konsultasi
Jarak jauh, dll. Di bidang pemerintahan : Layanan Kependudukan, Catatan Sipil,
SIM, dll. Bidang pendidikan : E-Learning, Informasi Akademik, Pendaftaran
Online, dll. Sedangkan,Infrastruktur komunikasi untuk mendukung teknologi
telematika antara lain adalah jaringan seluler (HP), jaringan Satelit, jaringan
Siaran Radio/TV, jaringan Titik Akses dan lainnya.
Manfaat telematika bagi
masyarakat antara lain; dunia pendidikan, asosiasi, para pengamat, industri itu
sendiri,
1.
Manfaat internet dalam e Business secara nyata dapat menekan biaya transaksi
daam berbisnis dan memberikan kemudahan dalam diversifikasi kebutuhan.
2.
Manfaat internet dalam e Goverment bisa meningkatkan kinerja pemerintah dalam
menyediakan informasi dan layanan untuk masyarakat.
3.
Dalam bidang kesehatan dan juga pendidikan secara nyata juga telah memberikan
nilai tambah bagi masyarakat luas.
4.
Telematika cukup memberi warna tersendiri dalam perekonomian nasional. Ditandai
dengan mulai maraknya sekelompok anak muda membangun bisnis baru menggunakan
teknologi Internet, maka Indonesia tak ketinggalan dalam booming perdagangan
elektronis / electronic commerce (e-commerce).
5.
Pembangunan sektor Telematika diyakini akan memengaruhi perkembangan
sektor-sektor lainnya. Sebagaimana diyakini oleh organisasi telekomunikasi
dunia, ITU, yang konsisten menyatakan bahwa dengan asumsi semua persyaratan
terpenuhi, penambahan investasi di sektor telekomunikasi sebesar 1% akan mendorong
pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3%. Hipotesis ini telah terbukti
kebenarannya di Jepang, Korea, Kanada, Australia, negara-negara Eropa,
Skandinavia, dan lainnya.
6.
Sebagai core bisnis industry, perdagangan, efisensi dan peningkatan daya saing
perusahaan
PERAN TELEMATIKA
Telematika
memiliki tiga peran pokok, antara lain:
1.
Mengoptimalkan proses pembangunan. Telematika memberikan dukungan terhadap
manajemen dan pelayanan kepada masyarakat berupa sarana telekomunikasi yang
memuahkan masyarakat saling berinteraksi tanpa terhalang jarak. Dengan
telematika, proses komunikasi menjadi mudah sehingga mudah pula untuk
menyebarkan informasi dari satu daerah ke daerah lain.
2.
Meningkatkan Pendapatan. Produk dan jasa teknologi telematika merupakan
komoditas yang memberikan peningkatan pendapatan bagi perseorangan, dunia usaha
bahkan negara dalam bentuk devisa hasil ekspor jasa dan produk industri
telematika.
3.
emersatu bangsa. Teknologi telematika mampu menyatukan bangsa melalui
pengembangan sistem informasi yang menghubungkan semua institusi dan area
dengan cepat tanpa terhalang jarak daerah masing-masing.
PERAN
TELEMATIKA
*
Sebagai bidang usaha (Telematika menjadi core bisnis)
a.
Industri
b.
Perdagangan
c.
Jasa
*
Sebagai penunjang usaha (Telematika sebagai enabler) :
a.
Efisiensi
b.
Peningkatan daya saing
KEGUNAAN
TELEMATIKA UNTUK UKM
Industri
:
-.
Industri Hardware
-.
Industri Software
Perdagangan
:
-.
Grosir Telematika
-.
Eceran Telematika
Jasa
/ Service :
-.
Lembaga Pendidikan (sekolah kejuruan, kursus-kursus)
-.
Jasa Multimedia (Warnet, Wartel, Game Center, Penyelenggara VOIP)
-.
Internet Service Provider
-.
Konsultan Telematika
PELUANG
BISNIS HARDWARE
a)
Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar merupakan potensi pasar cukup besar
bagi industri hardware telematika.
b)
Sebagian besar potensi tersebut menjadi pasar produk luar negeri, karena belum
diimbangi hasil produk dalam negeri yang memadai
c)
Kebutuhan industri perangkat keras yang relatif padat modal menjadikan produk
telematika masih sangat tergantung kepada produk impor
d)
Sulit bagi Indonesia untuk bersaing secara global dalam industri hardware
telematika, kecuali untuk komponen tertentu, misalnya casing dekstop
PELUANG
BISNIS SOFTWARE
a)
Potensi pengembangan produk dan pasar yang sangat besar belum dimanfaatkan
dengan baik, padahal pengembangan industri software telematika di dalam negeri
akan mampu memperluas lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat
b)
Lemahnya standardisasi dan sertifikasi produk piranti lunak dalam negeri
menyebabkan kualitas produk beragam yang membingungkan konsumen
c)
Mengurangi ketergantungan pada piranti lunak import akan sangat berarti dalam
meningkatkan kemampuan nasional untuk memanfaatkan telematika (khususnya untuk
UKM)
d)
Kelemahan Hukum dan Perundangan serta ketidak relaan membayar lisensi dengan
biaya mahal, menyebabkan tingginya tingkat pelanggaran HAKI di Indonesia
KIAT
BERHASIL USAHA TELEMATIKA
-.
Siap bersaing secara ketat
-.
Siap melakukan inovasi secara terus menerus
-.
Mampu beradaptasi secara cepat terhadap perubahan
-.
Memiliki SDM dengan pengetahuan dan ketrampilan khusus sesuai dengan bidang
usaha
TELEMATIKA
SBG PENUNJANG USAHA
a)
Kata kunci dalam peningkatan kapasitas UKM yaitu efisiensi serta peningkatan
daya saing
b)
Telematika menjadi salah satu komponen utama dalam efisiensi dan peningkatan
daya saing, sebagai contoh :
-.
Dengan “internet” dapat memiliki akses langsung ke sumber informasi dan pasar
-.
Dengan aplikasi keuangan dapat mengelola administrasi usaha secara baik
-.
Dengan aplikasi produksi meningkatkan efisiensi dan mutu
-.
Dengan email meningkatkan kemudahan berkomunikasi dengan mitra usaha dan
pelanggan
dari
beberapa sumber
ARSITEKTUR TELEMATIKA
Arsitektur
itu sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu dari sisi client dan sisi server.
Untuk penjelasan pertama saya akan membahas mengenai arsitektur telematika.
Istilah arsitekturmengacu pada desain sebuah aplikasi, atau dimana komponen
yang membentuk suatu sistem ditempatkan dan bagaimana mereka berkomunikasi.
Jadi secara sederhana arsitektur telematika yaitu sebuah struktur desain yang
secara logic dapat meningkatkan hubungan jaringan komunikasi dengan teknologi
informasi.
Asitektur Sisi Client
Arsitektur
Client merujuk pada pelaksanaan atau penyimpanan data pada browser (atau klien)
sisi koneksi HTTP. JavaScript adalah sebuah contoh dari sisi klien eksekusi,
dan cookie adalah contoh dari sisi klien penyimpanan.
Karakteristik Klien :
·
Memulai
terlebih dahulu permintaan ke server.
·
Menunggu
dan menerima balasan.
·
Terhubung
ke sejumlah kecil server pada waktu tertentu.
·
Berinteraksi
langsung dengan pengguna akhir, dengan menggunakan GUI.
Arsitektur Sisi Server
Sebuah
eksekusi sisi server adalah server Web khusus eksekusi yang melampaui standar
metode HTTP itu harus mendukung. Sebagai contoh, penggunaan CGI script sisi
server khusus tag tertanam di halaman HTML; tag ini memicu tindakan terjadi
atau program untuk mengeksekusi.
Karakteristik Server:
·
Selalu
menunggu permintaan dari salah satu klien.
·
Melayani
klien permintaan kemudian menjawab dengan data yang diminta ke klien.
·
Sebuah
server dapat berkomunikasi dengan server lain untuk melayani permintaan klien. Jenis-jenisya
yaitu : web server, FTP server, database server, E-mail server, file server,
print server. Kebanyakan web layanan ini juga jenis server.
Kolaborasi Client – Server
1. Standalone (one-tier)
Pada arsitektur
ini semua pemrosesan dilakukan pada mainframe. Kode aplikasi, data dan semua
komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada host. Seperti terlihat pada
gambar
Walaupun komputer
client dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada pemrosesan yang terjadi
pada mesin ini, dan karena mereka “dump-client” atau “dump-terminal”. Tipe
model ini, dimana semua pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal sebagai
berbasis-host. Sekilas dapat dilihat kesalahan pada model ini. Ada dua masalah
pada komputasi berbasis host: Pertama, semua pemrosesan terjadi pada sebuah
mesin tunggal, sehingga semakin banyak user yang mengakses host, semakin
kewalahan jadinya. Jika sebuah perusahaan memiliki beberapa kantor pusat, user
yang dapat mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada tempat itu,
membiarkan kantor lain tanpa akses ke aplikasi yang ada.
Pada saat itu
jaringan sudah ada namun masih dalam tahap bayi, dan umumnya digunakan untuk
menghubungkan terminal dump dan mainframe. Internet baru saja dikembangkan oleh
pemerintah US dan pada saat itu dikenal sebagai ARPANET. Namun keterbatasan
yang dikenakan pada user mainframe dan jaringan telah mulai dihapus.
2. Client/Server (two-tier)
Dalam model client/server,
pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server. Client/server
adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyak client dan sebuah server
yang dihubungkan melalui sebuah jaringan, seperti terlihat dalam gambar 1.2. Aplikasi
ditempatkan pada komputer client dan mesin database dijalankan pada server
jarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke database yang
mengirimkan kembali data ke client-nya.
Dalam
client/server, client-client yang cerdas bertanggung jawab untuk bagian dari
aplikasi yang berinteraksi dengan user, termasuk logika bisnis dan komunikasi
dengan server database. Tipe-tipe tugas yang terjadi pada client adalah :
·
Antarmuka
pengguna
·
Interaksi
database
·
Pengambilan dan
modifikasi data
·
Sejumlah aturan
bisnis
·
Penanganan
kesalahan
Server database
berisi mesin database, termasuk tabel, prosedur tersimpan, dan trigger (yang
juga berisi aturan bisnis). Dalam sistem client/server, sebagian besar logika
bisnis biasanya diterapkan dalam database. Server database manangani :
·
Manajemen data
·
Keamanan
·
Query, trigger,
prosedur tersimpan
·
Penangan
kesalahan
Arsitektur
client/server merupakan sebuah langkah maju karena mengurangi beban pemrosesan
dari komputer sentral ke komputer client. Ini berarti semakin banyak user
bertambah pada aplikasi client/server, kinerja server file tidak akan menurun
dengan cepat. Dengan client/server user dair berbagai lokasi dapat mengakses
data yang sama dengan sedikit beban pada sebuah mesin tunggal. Namun masih
terdapat kelemahan pada model ini. Selain menjalankan tugas-tugas tertentu,
kinerja dan skalabilitas merupakan tujuan nyata dari sebagian besar aplikasi.
Model client/server memiliki sejumlah
keterbatasan :
·
Kurangnya
skalabilitas
·
Koneksi database
dijaga
·
Tidak ada
keterbaharuan kode
·
Tidak ada tingkat
menengah untuk menangani keamanan dan transaksi
Aplikasi-aplikasi
berbasis client/server memiliki kekurangan pada skalabilitas. Skalabilitas
adalah seberapa besar aplikasi bisa menangani suatu kebutuhan yang meningkat –
misalnya, 50 user tambahan yang mengakses aplikasi tersebut. Walaupun model
client/server lebih terukur daripada model berbasis host, masih banyak
pemrosesan yang terjadi pada server. Dalam model client/server semakin banyak
client yang menggunakan suatu aplikasi, semakin banyak beban pada server.
Koneksi
database harus dijaga untuk masing-masing client. Koneksi menghabiskan sumber
daya server yang berharga dan masing-masing client tambahan diterjemahkan ke
dalam satu atau beberapa koneksi. Logika kode tidak bisa didaur ulang karena
kode aplikasi ada dalam sebuah pelaksanaan executable monolitik pada client. Ini
juga menjadikan modifikasi pada kode sumber sulit. Penyusunan ulang perubahan
itu ke semua komputer client juga membuat sakit kepala.
Keamanan dan
transaksi juga harus dikodekan sebagai pengganti penanganan oleh COM+/MTS.
Bukan berarti model client/server bukanlah merupakan model yang layak bagi
aplikasi-aplikasi. Banyak aplikasi yang lebih kecil dengan jumlah user terbatas
bekerja sempurna dengan model ini. Kemudahan pengembangan aplikasi
client/server turut menjadikannya sebuah solusi menarik bagi perusahaan.
Pengembangan
umumnya jauh lebih cepat dengan tipe sistem ini. Siklus pengembangan yang lebih
cepat ini tidak hanya menjadikan aplikasi meningkat dan berjalan dengan cepat
namun juga lebih hemat biaya.
3. Three-Tier / Multi-Tier
Model
three-tier atau multi-tier dikembangkan untuk menjawab keterbatasan pada
arsitektur client/server. Dalam model ini, pemrosesan disebarkan di dalam tiga
lapisan (atau lebih jika diterapkan arsitektur multitier). Lapisan ketiga dalam
arsitektur ini masing-masing menjumlahkan fungsionalitas khusus. Yaitu :
·
Layanan
presentasi (tingkat client)
·
Layanan bisnis
(tingkat menengah)
·
Layanan data
(tingkat sumber data)
Layanan
presentasi atau logika antarmuka pengguna ditempatkan pada mesin client. Logika
bisnis dikeluarkan dari kode client dan ditempatkan dalam tingkat menengah. Lapisan
layanan data berisi server database. Setiap tingkatan dalam model three-tier
berada pada komputer tersendiri, seperti pada gambar 1.3
Konsep model
three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan,
aplikasiaplikasi mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.
SUMBER :
No comments:
Post a Comment